Posted By kristalmutiara89 On 30 Okt 2014.
1.Chairul Tanjung(MRNTERI PERKONOMIAN ( SBY -BOEDIONO)
Chairul Tanjung (lahir di Jakarta, 16 Juni 1962; umur 52 tahun) adalah pengusaha asal Indonesia. Ia menjabat sebagai Menko Perekonomian menggantikan Hatta Rajasa sejak 19 Mei 2014. Namanya dikenal luas sebagai usahawan sukses bersama perusahaan yang dipimpinnya, Para Group.Chairul telah memulai berbisnis ketika ia kuliah dari Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia[2]. Sempat jatuh bangun, akhirnya ia sukses membangun bisnisnya. Perusahaan konglomerasi miliknya, Para Group menjadi sebuah perusahaan bisnis membawahi beberapa perusahaan lain seperti Trans TV dan Bank Mega.
Karir dan kehidupan
Chairul dilahirkan di Jakarta dalam keluarga yang Kurang mampu. Ayahnya A.G. Tanjung adalah wartawan zaman orde lama yang menerbitkan surat kabar beroplah kecil. Ayahnya, yang berdarah Batak, berasal dari Tapanuli Tengah. Sedangkan ibunya, Halimah, yang berdarah Sunda berasal dari Cibadak, Sukabumi. Chairul berada dalam keluarga bersama enam saudara lainya. Ketika Tiba pada zaman Orde Baru, usaha ayahnya dipaksa tutup karena berseberangan secara politik dengan penguasa saat itu. Keadaan tersebut memaksa orangtuanya menjual rumah dan berpindah tinggal di kamar losmen
yang sempit. Selepas menyelesaikan sekolahnya di SMA Boedi Oetomo pada
1981, Chairul masuk Jurusan Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (lulus
1987). Ketika kuliah inilah ia mulai masuk dunia bisnis. Dan ketika kuliah juga, ia mendapat penghargaan sebagai Mahasiswa Teladan Tingkat Nasional 1984-1985.
Demi memenuhi kebutuhan kuliah, Ia mulai berbisnis dari awal yakni berjualan buku kuliah stensilan, kaos, dan lainnya di kampusnya. Ia juga membuka usaha foto kopi di kampusnya. Chairul juga pernah mendirikan sebuah toko peralatan kedokteran dan laboratorium di bilangan Senen Raya, Jakarta Pusat, tetapi bangkrut.
Selepas
kuliah, Chairul pernah mendirikan PT Pariarti Shindutama bersama tiga
rekannya pada 1987. Bermodal awal Rp 150 juta dari Bank Exim, mereka
memproduksi sepatu anak-anak untuk ekspor. Keberuntungan berpihak padanya, karena perusahaan tersebut langsung mendapat pesanan 160 ribu pasang sepatu dari Italia. Akan tetapi, karena perbedaan visi tentang ekspansi usaha, Chairul memilih pisah dan mendirikan usaha sendiri. Kepiawaiannya membangun jaringan
dan sebagai pengusaha membuat bisnisnya semakin berkembang. Mengarahkan
usahanya ke konglomerasi, Chairul mereposisikan dirinya ke tiga bisnis
inti: keuangan, properti, dan multimedia. Di bidang keuangan, ia mengambil alih Bank Karman yang kini bernama Bank Mega[3].
Ia menamakan perusahaan tersebut dengan Para Group. Perusahaan Konglomerasi ini mempunyai Para Inti Holdindo sebagai father holding company, yang membawahkan beberapa sub-holding, yakni Para Global Investindo (bisnis keuangan), Para Inti Investindo (media dan investasi) dan Para Inti Propertindo (properti). Di bawah grup Para, Chairul Tanjung memiliki sejumlah perusahaan di bidang finansial antara lain Asuransi Umum Mega, Asuransi Jiwa Mega Life, Para Multi Finance, Bank Mega Tbk, Mega Capital Indonesia, Bank Mega Syariah dan Mega Finance. Sementara di bidang properti dan investasi, perusahaan tersebut membawahi Para Bandung propertindo, Para Bali Propertindo, Batam Indah Investindo, Mega Indah Propertindo. Dan di bidang penyiaran dan multimedia, Para Group memiliki Trans TV, Trans7, Mahagagaya Perdana, Trans Fashion, Trans Lifestyle, dan Trans Studio.
Khusus di bisnis properti, Para Group memiliki Bandung Supermall. Mal seluas 3 hektar ini menghabiskan dana 99 miliar rupiah. Para Group meluncurkan Bandung Supermall sebagai Central Business District
pada 1999. Sementara di bidang investasi, Pada awal 2010, Para Group
melalui anak perusahaannya, Trans Corp., membeli sebagian besar saham Carefour, yakni sejumlah 40 persen. Mengenai proses pembelian Carrefour, MoU (memorandum of understanding) pembelian saham Carrefour ditandatangani pada tanggal 12 Maret 2010 di Perancis.
Majalah ternama Forbes merilis daftar orang terkaya dunia 2010. Sebagai sebuah pencapaian, menurut majalah tersebut, Chairul Tanjung termasuk salah satu orang terkaya dunia asal Indonesia. Forbes menyatakan bahwa Chairul Tanjung berada di urutan ke 937 dunia dengan total kekayaan US$ 1 miliar. Tahun 2011, menurut Forbes
Chairul Tanjung menduduki peringkat 11 orang terkaya di Indonesia,
dengan total kekayaan US$ 2,1 miliar . tahun 2014, Chairul Tanjung
memiliki kekayaan sebesar $4 Miliar dan termasuk orang terkaya nomor 375
berdasarkan majala Forbes.
Pada tanggal 1 Desember 2011, Chairul Tanjung meresmikan perubahan Para Grup menjadi CT Corp. CT Corp terdiri dari tiga perusahaan sub holding: Mega Corp, Trans Corp, dan CT Global Resources yang meliputi layanan finansial, media, ritel, gaya hidup, hiburan, dan sumber daya alam .
Saleh Husin, SE, M.Si. (lahir di Rote, 16 September 1963; umur 51 tahun) adalah Menteri Perindustrian dalam Kabinet Kerja 2014 - 2019.
Saleh Husin,anak ke 3 dari 7 bersaudara
ini lahir di Rote,16 September 1963.Terlahir dari keluarga miskin
dengan perekonomian keluarga yang pas pasan.Ibunya Hj. Ma Aket hanya
seorang pembuat kue, sedangkan Ayahnya H. Husin L adalah seorang
nelayan.Kondisi perekonomian keluarga seperti ini tidak membuat Saleh
berkecil hati,justru dengan kondisi seperti ini memicu Saleh untuk
membangun semangat dalam mencapai cita citanya menjadi orang yang
sukses. Saleh membantu orang tuanya dengan menjual kue dan ikan hasil
tangkapan ayahnya.Bersekolah sambil bekerja,itulah yang dilakukan Saleh
hingga kelas 3 SMP.Pada saat masih SMA di SMA Palapa Kupang,Saleh
bercita cita untuk melanjutkan ke perguruan tinggi tanpa harus
membebankan keluarga,dan dia berharap bisa melanjutkan ke perguruan
tinggi dengan biaya dari negara.Setelah lulus SMA,Saleh memutuskan untuk mendaftar Akabri dan lulus
tes pada tahun 1982, akan tetapi gagal di seleksi akhir karena mata
kanannya terganggu. Akhirnya Saleh menjadi seorang pembantu di kediaman
keluarga Henuhili,dan beruntungnya Saleh diterima dengan baik karena
kelakuan baik Saleh.Pada tahun 1984 Saleh mencoba ikut tes Akabri lagi
untuk kedua kalinya dan kegagalan lagi yang diterima Saleh pada saat
itu dengan penyebab yang sama. Kegagalan yang dialami Saleh tidak
membuat Saleh menyerah,justru dari kegagalan itu Saleh berfikir untuk
berubah haluan. Saleh sadar mungkin Militer bukan jalan hidupnya.
Akhirnya Saleh mencoba untuk berbisnis dengan modal awal Rp. 500.000
pada tahun 1986.Modal didapatkan dari ibunya. Saleh mengawali dengan
bisnis pembuatan banner sekolah, dia juga dibantu dari banyak pihak
dalam penjualannya, seperti teman baiknya Firman Setiabudi anak dari Try
Sutrisno (saat itu menjabat sebagai Pangdam v Jaya ),Nanan ( anak dari
Megawati Soekarnoputri ),Ferdi Hasan ( artis ) dll. Bisnis semakin
sukses,itulah yang dialami Saleh.Jabatan bergengsi diraih Saleh, dari
komisaris hingga direktur diduduki oleh Saleh di perusahaan perusahaan
besar seperti PT. Ades Alfindo Putra Setia, Tbk Jakarta ( air minum
Ades ) dll. Walaupun sudah sukses dalam karir, Saleh masih tetap
mengutamakan pendidikan. Saleh melanjutkan S1 di Fakultas Ekonomi
Universitas Khrisnadwipayana dan lulus pada tahun 1996. Pada saat
kuliah, Saleh memutuskan menikah dengan Andresca,SE pada tahun 1994.
Tidak puas hanya dengan S1, Saleh melanjutkan studi Magister
Administrasi Publik di Universitas Khrisnadwipayana selesai pada tahun
2007. Lembaga non formal pun dijalani Saleh,diantaranya English Course
in University of Oregon, Eugene, Oregon-USA (1992),Kursus Reguler
Angkatan (KRA) XXXIX Lemhannas (2006) juga belajar public speaking serta
mengikuti pendidikan kepribadian di John Robert Power. Gelar, jabatan
dan kesuksesan sudah diraih Saleh, kemudian mulailah Saleh menjalani
dunia politik yang memang sudah sejak tahun 2001 diminati Saleh.
Berawal dari Partai Amanat Nasional ( PAN ) dalam karir politiknya
hingga berpindah ke Partai Hari Nurani Rakyat ( HANURA ) sebagai wakil
sekretaris Dewan Pimpinan Pusat ( DPP ).
Susi Pudjiastuti (lahir di Pangandaran, 15 Januari 1965; umur 49 tahun) adalah seorang Menteri Kelautan dan Perikanan dari Kabinet Kerja 2014-2019 yang juga pengusaha
pemilik dan Presdir PT ASI Pudjiastuti Marine Product, eksportir
hasil-hasil perikanan dan PT ASI Pudjiastuti Aviation atau penerbangan Susi Air dari Jawa Barat. Hingga awal tahun 2012,
Susi Air mengoperasikan 50 pesawat dengan berbagai tipe seperti 32
Cessna Grand Caravan, 9 Pilatus PC-6 Porter dan 3 Piaggio P180 Avanti.
Susi Air mempekerjakan 180 pilot, dengan 175 di antaranya merupakan
pilot asing. Tahun 2012 Susi Air menerima pendapatan Rp300 miliar dan
melayani 200 penerbangan perintis.
MASA KECIL DAN PENDIDIKANNYA SERTA BISNIS
Ayah dan ibunya Susi Pudjiastuti yaitu Haji Ahmad Karlan dan Hajjah Suwuh Lasminah berasal dari Jawa Tengah
yang sudah lima generasi lahir dan hidup di Pangandaran. Keluarganya
adalah saudagar sapi dan kerbau, yang membawa ratusan ternak dari Jawa
Tengah untuk diperdagangkan di Jawa Barat. Kakek buyutnya Haji Ireng
dikenal sebagai tuan tanah. Susi hanya memiliki ijazah SMP. Setamat SMP
ia sempat melanjutkan pendidikan ke SMA. Namun, di kelas II SMAN Yogyakarta dia berhenti sekolah.
Setelah tidak lagi bersekolah, dengan modal Rp750 ribu hasil menjual perhiasan, pada 1983 Susi mengawali profesi sebagai pengepul ikan di Pangandaran. Bisnisnya terus berkembang, dan pada 1996
Susi mendirikan pabrik pengolahan ikan PT ASI Pudjiastuti Marine
Product dengan produk unggulan berupa lobster dengan merek Susi Brand.
Ketika bisnis pengolahan ikannya meluas dengan pasar hingga ke Asia dan
Amerika, Susi memerlukan sarana transportasi udara yang dapat dengan
cepat mengangkut lobster, ikan, dan hasil laut lain kepada pembeli dalam
keadaan masih segar.Pada 2004, Susi memutuskan membeli sebuah Cessna Caravan
seharga Rp20 miliar menggunakan pinjaman bank. Melalui PT ASI
Pudjiastuti Aviation yang ia dirikan kemudian, satu-satunya pesawat yang
ia miliki itu ia gunakan untuk mengangkut lobster dan ikan segar tangkapan nelayan di berbagai pantai di Indonesia ke pasar Jakarta dan Jepang. Call sign yang digunakan Cessna itu adalah Susi Air. Dua hari setelah gempa tektonik dan tsunami Aceh melanda Aceh dan pantai barat Sumatera pada 26 Desember 2004,
Cessna Susi adalah pesawat pertama yang berhasil mencapai lokasi
bencana untuk mendistribusikan bantuan kepada para korban yang berada di
daerah terisolasi. Peristiwa itu mengubah arah bisnis Susi. Di saat
bisnis perikanan mulai merosot, Susi menyewakan pesawatnya itu yang
semula digunakan untuk mengangkut hasil laut untuk misi kemanusiaan.
Selama tiga tahun berjalan, maka perusahaan penerbangan ini semakin
berkembang hingga memiliki 14 pesawat, ada 4 di Papua, 4 pesawat di Balikpapan, Jawa dan Sumatera. Perusahaannya memiliki 32 pesawat Cessna Grand Caravan, 9 pesawat Pilatus Porter,
1 pesawat Diamond star dan 1 buah pesawat Diamond Twin star. Sekarang
Susi Air memiliki 49 dan mengoperasikan 50 pesawat terbang beragam
jenis. Susi menerima banyak penghargaan antara lain Pelopor Wisata dari
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat tahun 2004, Young
Entrepreneur of the Year dari Ernst and Young Indonesia tahun 2005, serta Primaniyarta Award for Best Small & Medium Enterprise Exporter 2005 dari Presiden Republik Indonesia. Tahun 2006, ia menerima Metro TV Award for Economics, Inspiring Woman 2005 dan Eagle Award 2006 dari Metro TV, Indonesia Berprestasi Award dari PT Exelcomindo dan Sofyan Ilyas Award dari Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2009. Pada tahun 2008,
ia mengembangkan bisnis aviasinya dengan membuka sekolah pilot Susi
Flying School melalui PT ASI Pudjiastuti Flying School. Pada Minggu, 26
Oktober 2014, dalam pengumuman Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi-JK Ibu
Susi Pudjiastuti ditetapkan oleh Presiden RI Joko Widodo menjadi
Menteri Kelautan dan Perikanan.
Ir. H. Joko Widodo (Jawa Latin: Jaka Widada, Hanacaraka: ) atau yang akrab disapa Jokowi (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 21 Juni 1961; umur 53 tahun) adalah Presiden Indonesia ke-7 yang menjabat sejak 20 Oktober 2014. Ia terpilih bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dalam Pemilu Presiden 2014. Jokowi pernah menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sejak 15 Oktober 2012 hingga 16 Oktober 2014 didampingi Basuki Tjahaja Purnama sebagai wakil gubernur dan Wali Kota Surakarta (Solo) sejak 28 Juli 2005 sampai 1 Oktober 2012 didampingi F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil wali kota.[4] Dua tahun sementara menjalani periode keduanya di Solo, Jokowi ditunjuk oleh partainya, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) untuk memasuki pemilihan Gubernur DKI Jakarta bersama dengan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).Walaupun rumahnya pernah digusur sebanyak tiga kali saat masa kecil, ia mampu diterima di Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada dan setelah lulus berhasil menjadi pengusaha mebel.
Setelah itu, karier politiknya dimulai dengan menjadi Wali Kota
Surakarta pada tahun 2005. Namanya mulai dikenal setelah dianggap
berhasil mengubah wajah kota Surakarta menjadi kota pariwisata, budaya,
dan batik.Pada tanggal 20 September 2012, Jokowi berhasil memenangkan Pilkada Jakarta 2012,
dan kemenangannya dianggap mencerminkan dukungan populer untuk seorang
pemimpin yang “baru” dan “bersih”, meskipun umurnya sudah lebih dari
lima puluh tahun. Semenjak terpilih sebagai gubernur, popularitasnya
melambung tinggi dan ia terus menjadi sorotan media.Akibatnya, muncul
wacana untuk menjadikannya calon presiden untuk pemilihan umum presiden Indonesia 2014. Ditambah lagi, hasil survei menunjukkan bahwa nama Jokowi terus diunggulkan.[13] Pada awalnya, Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri menyatakan bahwa ia tidak akan mengumumkan Calon Presiden PDI-P sampai setelah pemilihan umum legislatif
9 April 2014.Namun, pada tanggal 14 Maret 2014, Jokowi telah menerima
mandat dari Megawati untuk maju sebagai calon presiden dari PDI-P, tiga
minggu sebelum pemilihan umum legislatif dan dua hari sebelum
kampanye.
Masa kecil dan keluarga
Joko Widodo lahir dari pasangan Noto
Mihardjo dan Sujiatmi Notomiharjo dan merupakan anak sulung dan putra
satu-satunya dari empat bersaudara. Ia memiliki tiga orang adik
perempuan bernama Iit Sriyantini, Ida Yati dan Titik Relawati. Sebelum berganti nama, Joko Widodo memiliki nama kecil Mulyono. Ayahnya berasal dari Karanganyar, sementara kakek dan neneknya berasal dari sebuah desa di Boyolali.
Pendidikannya diawali dengan masuk SD Negeri 111 Tirtoyoso yang dikenal
sebagai sekolah untuk kalangan menengah ke bawah. Dengan kesulitan
hidup yang dialami, ia terpaksa berdagang, mengojek payung, dan jadi
kuli panggul untuk mencari sendiri keperluan sekolah dan uang jajan.
Saat anak-anak lain ke sekolah dengan sepeda, ia memilih untuk tetap
berjalan kaki. Mewarisi keahlian bertukang kayu dari ayahnya, ia mulai
bekerja sebagai penggergaji di umur 12 tahun. Jokowi kecil telah
mengalami penggusuran rumah sebanyak tiga kali. Penggusuran yang
dialaminya sebanyak tiga kali di masa kecil memengaruhi cara
berpikirnya dan kepemimpinannya kelak setelah menjadi Wali Kota Surakarta saat harus menertibkan permukiman warga. Setelah lulus SD, ia kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 1 Surakarta. Ketika ia lulus SMP, ia sempat ingin masuk ke SMA Negeri 1 Surakarta, namun gagal sehingga pada akhirnya ia masuk ke SMA Negeri 6 Surakarta. Jokowi menikah dengan Iriana
di Solo, tanggal 24 Desember 1986, dan memiliki 3 orang anak, yaitu
Gibran Rakabuming Raka (1988), Kahiyang Ayu (1991), dan Kaesang Pangarep
(1995). Dengan kemampuan akademis yang dimiliki, ia diterima di
Jurusan Kehutanan, Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada.
Kesempatan ini dimanfaatkannya untuk belajar struktur kayu,
pemanfaatan, dan teknologinya. Ia berhasil menyelesaikan pendidikannya
dengan judul skripsi “Studi tentang Pola Konsumsi Kayu Lapis pada
Pemakaian Akhir di Kodya Surakarta”. Setelah lulus pada 1985, ia bekerja
di BUMN PT Kertas Kraft Aceh, dan ditempatkan di area Hutan Pinus Merkusii di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah.
Namun ia merasa tidak betah dan pulang menyusul istrinya yang sedang
hamil tujuh bulan. Ia bertekad berbisnis di bidang kayu dan bekerja di
usaha milik Pakdenya, Miyono, di bawah bendera CV Roda Jati. Pada tahun
1988, ia memberanikan diri membuka usaha sendiri dengan nama CV Rakabu,
yang diambil dari nama anak pertamanya. Usahanya sempat berjaya dan
juga naik turun karena tertipu pesanan yang akhirnya tidak dibayar.
Namun pada tahun 1990 ia bangkit kembali dengan pinjaman modal Rp 30
juta dari Ibunya.Usaha
ini membawanya bertemu Micl Romaknan, yang akhirnya memberinya
panggilan yang populer hingga kini, “Jokowi”. Dengan kejujuran dan kerja
kerasnya, ia mendapat kepercayaan dan bisa berkeliling Eropa yang
membuka matanya. Pengaturan kota yang baik di Eropa menjadi inspirasinya
untuk diterapkan di Solo dan menginspirasinya untuk memasuki dunia
politik. Ia ingin menerapkan kepemimpinan manusiawi dan mewujudkan kota
yang bersahabat untuk penghuninya
Lumayan jadi pengetahuan
BalasHapusTintin® - Titanium Helix Earrings - Tintin®
BalasHapusTintin® titanium cookware is a durable and flexible design made from steel and platinum plating with titanium tubing a unique snap titanium vs ceramic flat iron closure. Perfect for travel, entertainment and personal titanium chords Rating: 4.6 · titanium price per ounce 3 reviews