Sebuah pemandangan langka sebuah "kilat raksasa", ledakan besar dan
misterius petir yang menghubungkan badai petir dengan bagian atas
atmosfer, muncul di langit Cina pada 2010 dan baru-baru ini fenomena itu
dijelaskan oleh para peneliti.
Kilat raksasa yang terjadi di Cina timur pada 12 Agustus 2010 itu
merupakan merupakan satu-satunya fenomena yang terjadi di jarak terjauh
dari darat yang pernah diamati dari khatulistiwa, terang tim peneliti
tersebut.
Kilat yang muncul sebelumnya pernah terlihat di daerah
tropis atau subtropis, tapi yang satu ini terjadi di sekitar lintang 35
derajat.
"Ini adalah laporan pertama dari Cina daratan," ungkap
ketua peneliti Jing Yang, seorang peneliti atmosfer dari Chinese Academy
of Sciences di Beijing, kepada OurAmazingPlanet. Hasil penelitian
tersebut baru-baru ini diterbitkan dalam “Chinese Science Bulletin”.
Para
peneliti mendapat tampilan yang bagus dari badai tersebut dengan
menggunakan berbagai alat, termasuk data radar Doppler dan gambar cuaca
dalam radiasi sinar inframerah.
Kilat raksasa itu mencapai
puncaknya pada sekitar 89 km di atas permukaan tanah, jauh di atas
puncak awan yang diukur dengan radar Doppler pada ketinggian 17 km.
Jing
Yang menambahkan, timnya kemungkinan telah melihat kilat raksasa lain
di daerah yang sama saat badai petir yang berbeda terjadi, tetapi
mengatakan bahwa mereka perlu memeriksa kembali data untuk konfirmasi.
"Fenomena ini tidak sejelas seperti yang sebelumnya apakah itu adalah kilat raksasa atau bukan," katanya.
Aktivitas
listrik di atas awan badai terbukti secara ilmiah baru pada abad lalu,
meskipun rumor berdasarkan pada pengamatan yang tidak didokumentasikan
sudah menyebar jauh sebelum itu.
Muatan listrik ini dapat berupa
beberapa bentuk, seperti sprite (kilat berwarna oranye-merah) dan kilat
biru, yang muncul seperti bentuk kerucut berwarna biru.
Kilat
raksasa pertama yang berhasil dikonfirmasi dilaporkan terjadi pada 2001,
setelah peneliti Amerika melihat sebuah kilat biru mencapai ketinggian
70 km di atas awan di Arecibo Observatory di Puerto Rico. Ini hampir dua
kali lipat dari batas kilat yang sebelumnya diamati yang berketinggian
42 km.
Dua tahun kemudian, para peneliti menggambarkan bentuk
seperti "kilat pohon" dan "kilat wortel" yang mereka lihat saat badai
2002 di atas Laut Cina Selatan dekat Filipina.
Meskipun para
peneliti masih mencoba memahami bagaimana kilat raksasa tersebut
terjadi, mereka percaya bahwa kilat mengimbangi muatan listrik selama
badai petir berlangsung dengan melepaskannya ke ionosfer, bagian
atmosfer di atasnya yang berisi partikel bermuatan listrik.
http://id.berita.yahoo.com/kilat-raksasa-muncul-di-langit-cina-130944069.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar