Halaman

Kamis, 23 Mei 2013

DesaiNer InDoNesia Yang TerKenal DidUnia InterNasiOnal

Indonesia Sebagai sebuah negara yang besar dan kaya raya, Indonesia di mata dunia lebih dikenal bukan karena prestasi yang membanggakan, melainkan karena berbagai image buruknya. Korupsi, kemiskinan, pengangguran dan berbagai konflik lainnya sudah bukan hal baru dan selalu terdengar dari negeri kita tercinta ini. Namun siapa sangka, dari negeri yang telah ter-image buruk ini lahir anak bangsa berkualitas yang mampu mengangkat pamor Indonesia. Mereka mampu membuktikan diri bahwa mereka juga bisa berprestasi sehingga dikenal oleh dunia.Inilah beberapa desainer yang karyanya dikenal dunia

1. Anne Avantie
Anne Avantie (lahir di Semarang, Indonesia, 20 Mei 1964; umur 49 tahun) adalah perancang busana Indonesia yang terkenal melalui berbagai koleksi kebaya hasil karyanya. Kebaya hasil karyanya telah dikenal di skala internasional dan sering dipakai oleh para selebriti Indonesia hingga sejumlah raju sejagat (Miss Universe) yang pernah datang ke Indonesia.Anne Avantie dilahirkan di RS Bunda, Semarang pada tanggal 20 Mei 1964 dengan nama asli Sianne Avantie.Bersama kedua orang tuanya yang merupakan warna keturunan Tionghoa, Anne menghabiskan masa kecilnya di kota Solo. Ayahnya, Hari Alexander memiliki usaha variasi mobil, sedangkan ibunya, Amie Indriati memiliki usaha salon. Sejak duduk di bangku sekolah dasar, Anne telah menunjukkan kreatifitasnya dalam dunia mode, di antaranya adalah kemampuannya membuat berbagai pita/hiasan rambut untuk dijual ke teman-temannya.Avantie menikah dengan Yoseph Henry memiliki 3 orang anak, yaitu Intan Avantie, Ernest Christoga Susilo dan Ian Tadio Christoga Susilo.Sejak kecil, Anne Avantie telah menunjukkan ketertarikan dalam dunia mode. Dia sering membuat kostum panggung untuk grup vokal dan tari di sekolah hingga berbagai ajang hiburan remaja lainnya di Solo.Pada tahun 1989, Anne memulai kariernys sebagai perancang busana dari sebuah rumah kontrakan dengan modal 2 mesin jahit.Tempat usaha pertamanya itu diberi nama "Griya Busana Permatasari".Pada mulanya, dia banyak membuat kostum penari dan berbagai busana malam yang dicirikan hiasan manik-manik.Hingga tahun 2010, Anne memiliki dua butik di Mall Kelapa Gading dan Roémah Pengantén, Grand Indonesia.Selain itu, Anne juga memiliki toko bernama "PENDOPO" yang menjual produk seni dalam negeri hasil karya usaha kecil menengah (UKM).
Rancangan Karya desain ANNE AVANTIE :


2. HARRY DARSONO

Dr. Harry Darsono, Phd adalah pelopor adibusana dan seorang psikolog. Sejak 1974 dia merintis karier di dunia fashion. Pria yang lahir pada 15 Maret 1950 di Mojokerto, Jawa Timur ini pernah menjadi instruktur Paris Academy of Fashion London, Pengajar Etika dan Estetika Busana Muslim Fatayat NU, Penata motif dan busana sutera Mido Pte.Ltd dan China Silk House, Singapura, perancang motif dan busana jadi PT. Batik Keris, serta menjadi konsultan mode dan penasihat rancangan.  Pria yang pernah meraih gelar doktor di Ecole Des Beaux Arts, Paris ini merupakan salah satu desainer Indonesia yang memiliki keistimewaan dalam ide dan karyanya. Karyanya tidakhanya di kenal di dalam negeri, tapi banyak pula diakui di dunia. Desain tekstilnya telah dipasarkan di RRC, Eropa, Australia, Amerika dan Asia, hingga dia pernah mendapatkan dua medali penghargaan dari Kerajaan Inggris. Dia menggarap kostum bernuansa klasik dan kontemporer yang elegan dalam pertunjukan besar dunia, seperti Julius Caesar, Madame Butterfly karya Puccini, hingga karya-karya W. Shakespeare seperti halnya Hamlet & Othelo, King Lear dan juga Romeo & Juliet. Tak hanya itu, salah satu rancangannya pun pernah dipakai oleh Putri Lady Diana. Dan berbagai karya spektakuler yang dimilikinya sejak tahun 1970 diabadikannya di dalam museum miliknya. Melalui prestasinya yang tinggi di bidang fashion ini Harry bersama tim juri lainnya akan memberikan penilaian terbaik untuk wanita yang pantas dinobatkan menjadi Miss Indonesia 2013.
KARYA RANCANGAN HARRY DARSONO
3. Ghea S. Panggabean


Wanita  yang memiliki nama lengkap Ghea Sukasah Panggabean lahir pada tanggal 1 Maret 1955. Meskipun terdaftar sebagai Waga Negara Indonesia (WNI), tetapi dia dilahirkan di kota Rotterdam, Belanda. Ghea Sukasah Panggabean atau biasa dipanggil Ghea adalah putri dari pasangan suami istri bernama Sutardi Sukarya dan Janne Jannie Horneman. Ghea memiliki hobi dan sangat senang sekali menggambar. Bakat tersebut terbentuk bahkan semenjak dia masih kecil. Pada pendidikan tingkat dasar, Ghea bersekolah di Jerman Barat. Selanjutnya pada pendidikan tingkat menengah, dia mengenyam pendidikan di Rotterdam. Setelah lama mengais ilmu di luar negeri, Ghea akhirnya kembali ke tanah air untuk melanjutkan pendidikan menengahnya. Dia sempat bersekolah di Tarakanita. Setelah itu, dia melanjutkan ke bangku perkuliahan di Perguruan Tinggi Trisakti mengambil jurusan seni rupa, namun dia terdaftar sebagai mahasiswi di sana hanya selama setahun. Setelah menyerap pendidikan dan ilmu di tanah air sendiri, Ghea melanjutkan pendidikan perkuliahannya di Lucie Clayton College of Dres smaking Fashion Design  pada tahun 1976 hingga 1978). Selanjutnya, Ghea diterima di sebuah institusi pendidikan yang mengajarkan dunia busana / fashion, Chelsea Academy of Fashion, London pada tahun 1979. Setelah berkecimpung cukup lama dalam menyerap pengetahuannya dalam dunia fashion, Ghea mulai merintis kariernya sebagai desainer muda.  Salah satu karya Ghea sebagai desainer muda yang menarik perhatian adalah ketika dia menggunakan motif jumputan Palembang dan Jawa. Dalam tiap peragaan busana, Ghea sangat suka  menggunakan motif kain tradisional. Ghea menuturkan bahwa ia sangat mencintai Indonesia dan ia pernah menyelenggarakan peragaan busana sebagai bentuk dedikasinya selama 30 tahun terhadap Indonesia. Selain mendapatkan sambutan positif dari masyarakat di tanah air, Ghea juga mendapatkan pujian ketika dia mengemas kain tradisional di dalam sebuah peragaan busana di kota Milan yang merupakan kiblatnya dunia mode. Salah satu yang memuji kekreativitasan Ghea adalah General Manager Alta Roma yang merupakan Asosiasi Mode dan Perancang Busana di Roma, Italia.


2 komentar: