Halaman

Sabtu, 19 Januari 2019

INDAHNYA KOTA SURAKARTA / SOLO

Kota Surakarta, juga disebut Solo atau Sala, adalah wilayah otonom dengan status kota di bawah Provinsi Jawa Tengah, Indonesia, dengan penduduk 503.421 jiwa dan kepadatan 13.636/km².Kota dengan luas 44 km2, ini berbatasan dengan Kabupaten karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten sukoharjo di sebelah timur dan barat, dan Kabupaten sukoharjo di sebelah selatan. Kota ini juga merupakan kota terbesar ketiga di pulau Jawa bagian selatan setelah Bandung dan Malang menurut jumlah penduduk. Sisi timur kota ini dilewati sungai yang terabadikan dalam salah satu lagu Keroncong, Bengawan solo. Bersama dengan Yogyakarta, Surakarta merupakan pewaris Kesultanan Mataram yang dipecah melalui Perjanjian Giyanti, pada tahun 1755.

Solo adalah kota yang indah kali ini kita akan membahas tempat wisata yang wajib banget kalian kunjungi jika ke kota pak presiden jokowi ini . apa aja yuk kita bahas !

1. Grojogan Sewu Tawangmangu

Grojogan Sewu (Tawangmangu) merupakan tempat wisata di Solo/Surakarta kategori wisata alam unggulan yang difavoritkan dan sudah menjadi ikon Tawangmangu. Lokasi air terjun Grojogan Sewu (Tawangmangu) ini berada di sisi barat Gunung Lawu, ajrak dari kota Solo hanya sekitar 37km di sebelah timur Kota Solo, tepatnya di Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah.
Air terjun setinggi 81 meter yang airnya berasal dari Kalisamin ini  terletak di dalam sebuah kawasan hutan lindung seluas 20 ha. Grojogan Sewu itu sendiri artinya “Air Terjun Seribu” karena air terjun ini mampu menghasilkan percikan air yang berterbangan sangat banyak. Jadi dari radius yang jauh pun wisatawan bisa merasakan hembusan percikan airnya. Namun ada rumor yang beredar juga bahwa nama seribu itu diambil dari jumlah kera di air terjun selalu berjumlah seribu. Sisi lainnya adalahn hutan pinur dan pohon-pohon lain yang umurnya sampai ratusan tahun menambah nilai lebih keindahan dan keeksotisan pemandangannya.
Meskipun terletak di lereng gunung, objek wisata ini memiliki akses yang mudah karena bisa dicapai dengan kendaraan pribadi dan angkutan umum. Jika menggunakan kendaraan pribadi, jalan raya Solo-Tawamangu pun sudah dijaga, mengingat jalan khas pegunungan yang berkelok-kelok dan menanjak membutuhkan keahlian khusus mengendarai kendaraan.
Kalau menggunakan angkutan umum, perjalanan dapat dimulai dari Terminal Tirtonadi, Solo dengan naik bus jurusan  Solo-Tawangmangu, selama 1,5 jam. Bus jurusan Solo-Tawangmangu ini hanya beroperasi hingga pukul 18.00 WIB. Selama perjalanan mata pengunjung akan dimanjakan oleh pemandangan indah area persawahan di kiri dan kanan jalan. Setelah turun di terminal Tawangmangu perjalanan  bisa dilanjutkan dengan angkutan umum atau berjalan kaki menuju loket pintu masuk kawasan wisata sejauh 1 km. Bisa juga naik kuda yang banyak disewakan disekitar kawasan tersebut.
Loket pintu masuk ada dua buah. Pintu masuk pertama terletak di atas, bila melalui pintu ini wisatawan harus menuruni tangga yang tersusun rapi dan beralas batu untuk menuju air terjun. Tangga yang jumlahnya ratusan ini, mungkin dapat membuat kaki pegal. Untuk mengatasi masalah ini, pengelola menyediakan gazebo di beberapa titik, sebagai tempat peristirahatan yang dapat digunakan wisatawan. Jadwal buka wisata ini adalah pada Hari Senin-Minggu pukul 08.00 – 16.00 WIB, Idul Fitri pukul 06.00 – 18.00 WIB. Dengan harga tiket pengunjung domestik Rp.15.000, sedangkan pengunjung mancanegara Rp.18.000,- dan pelajar Rp.9.000,-.
2. Kebun Binatang Taru Jurug
Sebelum menjadi sebuah taman satwa, kawasan ini dulunya adalah sebuah taman biasa dengan berbagai macam permainan. Taman ini didirikan pada tahun 1972, sebagai salah satu sarana hiburan dan rekreasi warga solo dan sekitarnya. Terutama warga karanganyar, lantaran kawasan ini berbatasan langsung dengan kabupaten Karangnyar.
Setelah taman sriwedari di rombak, semua hewan yang ada disana pada akhirnya, dipindahkan ke taman jurug. Kepindahan hewan-hewan ini pun juga diikuti dengan dibentuknya sebuah yayasan bernama bina satwa taruna. Yayasan ini mempunyai fungsi menjaga ekositem hewan-hewan agar tidak punah dan tidak banyak yang mati seperti berada di taman sriwedari.
Pembentukan yayasan tersebut menjadi penanda terbentuknya nama baru bagi kawasan ini yaitu Taman Satwa Taru Jurug. Kehadiran kebun binatang ini disambut baik oleh wisatawan lokal. Sehingga, tempat ini menjadi ikon wisata bagi kota solo.
Tidak hanya satwa saja, melainkan Sobat  juga bisa melihat sebuah monumen untuk menghormati legenda keroncong Indonesia yang berasal dari solo, dan terkenal dengan lagu bengawan solonya yaitu, pak gesang. Di tempat ini didirikan sanggar seni dan juga patung Pak Gesang. Konon katanya, lagu legendaris bengawan solo ini tercipta saat beliau sedang duduk santai di taman ini.Berbagai macam satwa bisa sobat  temui mulai dari monyet ekor panjang, rusa timor, monyet tonkean, kuda poni, kudanil mini, landak, gajah dan juga unta yang bisa dinaikki dengan harga 10 ribu rupiah saja. Atau ingin naik gajah dan kuda juga harus membyar uang sebesar 10 ribu.Selain itu, sobat  juga bisa mengambil gambar dan foto burung kakak tua yang lucu dan menggemaskan. Tenang, burung-burung ini jinak sobat native. Jadi, jangan perlu takut dan banyak pawang-pawang yang siap membantu untuk mengambil gambar yang bagus. Selain itu, sobat  juga bisa melihat berbagai macam jenis satwa yang mencapai 69 satwa, dan 343 ekor satwa yang memang menarik untuk disimak
Ada pula ayunan dan permainan kora-kora mini, jungkat-jungkit yang bisa dimanfaatkan untuk sobat . Permainan ini memang sengaja di sediakan untuk sobat native. Nah, di kawasan ini juga sering diadakan event-event yang bisa menjadikan hiburan bagi warga.
Event yang terkenal di kawasan ini adalah grebeg syawal yang diadakan setelah hari raya idul fitri. Banyak sobat  yang datang ke kawasan ini. Bahkan, sobat  dari luar solo pun banyak berkunjung ke tempat ini.
Dalam acara grebeg syawal ini, sobat native akan dihibur dengan berbagai macam pertunjukan yang pasti akan sangat menghibur. Event inilah yang memang selalu ditunggu-tunggu karena, pertunjukan tradisional ini begitu menggoda mata.
Nah, saat ini kawasan ini sedang dikembangkan lebih jauh untuk menambah daya tarik sobat . Dengan hadirnya kolam keceh yang saat ini sedang dalam proses pembangunan. Peletakan batu pertama ini diadakan pada bulan September dan dihadiri oleh wali kota solo. Jam buka kawasan ini pukul 8 pagi hingga 5 sore.
3. Pura Mangkunegaran
Istana Mangkunegaran (Bahasa JawaPurå MangkunagaranHanacarakaꦦꦸꦫ​ꦩꦁꦑꦸꦟꦼꦓꦫꦟ꧀ ) adalah istanaresmi Kadipaten Praja Mangkunegaran dan tempat kediaman para penguasanya (Sampéyan Ingkang Jumeneng). Bangunan ini berada di Surakarta. Istana ini mulai dibangun pada tahun 1757 oleh Mangkunegara I dengan mengikuti model keraton.
Secara arsitektur kompleks bangunannya memiliki bagian-bagian yang menyerupai keraton, seperti memiliki pamédanpendapapringgitandalem, dan keputrèn. Seluruh kompleks dikelilingi oleh tembok, hanya bagian pamédan yang diberi pagar besi.

Pura ini dibangun setelah Perjanjian Salatiga yang mengawali pendirian Praja Mangkunegaran ditandatangani oleh kelompok Raden Mas Said, Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengkubuwana I), Sunan Pakubuwana III, dan VOC pada tahun 1757. Pangeran Sambernyawa, julukan bagi Raden Mas Said, diangkat menjadi "Pangeran Adipati" bergelar Mangkunegara I.
Sebagaimana bangunan utama di Keraton Surakarta dan Keraton Yogyakarta, Istana Mangkunegaran mengalami beberapa perubahan. Perubahan ini tampak pada ciri dekorasi Eropa yang populer saat itu.

Setelah pintu gerbang utama akan tampak pamedan, yaitu lapangan perlatihan prajurit pasukan Mangkunegaran. Di sebelah timur pamedan terdapat markas pasukan infanteri dan kavaleri eks-Legiun Mangkunegaran yang memiliki semacam bangunan benteng.
Pintu gerbang kedua menuju halaman dalam tempat tempat berdirinya Pendopo Ageng yang berukuran 3.500 meter persegi. Pendopo yang dapat menampung lima sampai sepuluh ribu orang orang ini, selama bertahun-tahun dianggap pendopo yang terbesar di Indonesia. Tiang-tiang kayu berbentuk persegi yang menyangga atap joglo diambil dari pepohonan yang tumbuh di Alas Kethu, hutan yang dahulu dimiliki Mangkunegaran, di perbukitan Wonogiri. Seluruh bangunan ini didirikan tanpa menggunakan paku.
Warna kuning dan hijau yang mendominasi pendopo adalah warna pari anom yang merupakan warna khas keluarga Mangkunegaran. Hiasan langit-langit pendopo yang berwarna terang melambangkan astrologi Hindu-Jawa dan di langit-langit ini tergantung deretan lampu gantung antik. Pada mulanya orang-orang yang hadir di pendopo duduk bersila di lantai. Kursi baru diperkenalkan pada akhir abad ke-19 waktu pemerintahan Mangkunegara VI. Di dalam pendopo terdapat gamelan-gamelan pusaka, antara lain gamelan Kyai Seton, gamelan Kyai Kanyut Mesem, dan gamelan Lipur Sari, yang masing-masing hanya dimainkan pada saat-saat tertentu.
Tempat di belakang pendopo terdapat sebuah beranda terbuka, yang bernama Pringgitan, yang mempunyai tangga menuju Dalem Ageng, sebuah ruangan seluas 1.000 meter persegi, yang secara tradisional merupakan ruang tidur pengantin kerajaan, sekarang berfungsi sebagai museum. Selain memamerkan petanen (tempat persemayaman Dewi Sri) berlapiskan tenunan sutera yang menjadi pusat perhatian pengunjung, museum ini juga memamerkan perhiasan, senjata-senjata, pakaian-pakaian, medali-medali, perlengkapan wayang, uang logam, gambar adipati-adipati Mangkunegaran serta berbagai benda-benda seni.

Di bagian tengah Pura Mangkunegaran di belakang Dalem Ageng, terdapat tempat kediaman keluarga Mangkunegaran. Tempat ini, yang masih memiliki suasana tenang seperti rumah pedesaan milik para bangsawan, sekarang digunakan oleh para keluarga keturunan pangeran adipati. Taman di bagian dalam yang ditumbuhi pohon-pohon yang berbunga dan semak-semak hias, juga merupakan cagar alam dengan sangkar berisi burung, patung-patung klasik bergaya Eropa, serta kolam air mancur. Menghadap ke taman terbuka, terdapat sebuah bangunan bernama Beranda Dalem (atau sering disebut Pracimoyasa) yang bersudut delapan, dimana di dalam bangunan terdapat tempat lilin dan perabotan Eropa yang indah. Kaca-kaca berbingkai emas terpasang berjejer di dinding. Dari beranda menuju ke dalam tampak ruang makan dengan jendela kaca berwarna yang menggambarkan pemandangan alam di Jawa, ruang ganti dan rias para 
putri pangeran adipati, serta kamar mandi yang indah.
Selain itu, di dalam lingkungan Pura Mangkunegaran juga terdapat Perpustakaan Rekso Pustoko yang didirikan pada tahun 1867 oleh Mangkunegara IV. Perpustakaan tersebut terletak dilantai dua, diatas Kantor Dinas Urusan Istana di sebelah kiri pamedan. Perpustakaan yang daun jendela kayunya dibuka lebar-lebar agar sinar matahari dapat masuk, sampai sekarang masih digunakan oleh para sejarawan dan pelajar. Mereka dapat menemukan manuskrip yang bersampul kulit, buku-buku berbagai bahasa terutama Bahasa Jawa, banyak koleksi-koleksi foto yang bersejarah dan data-data mengenai perkebunan dan pemilikan Mangkunegaran yang lain. https://id.wikipedia.org

4. Pandawa Water World Solo Baru
Belum lama ini dunia hiburan tanah air dihebohkan dengan film serial karena aktrisnya cantik-cantik dan aktornya ganteng-ganteng. Apalagi pemeran dalam keluarga Pandawa. Namun, kali ini saya akan membicarakan soal Pandawa tapi bukan d film tersebut, melainkan Pandawa Water World Solo Baru.

Begitu masuk, bakal kita temukan dan merasakan suasana desain wahana air berkelas internasional tetapi berkonsep tokoh dalam epik Mahabharata. Namun, Mahabharata dalam konsep ini lebih menekankan pada versi pewayangan, bukan seperti dalam versi film India.
Kali pertama di Pandawa Water World, saya malah bingung memilih wahana air mana yang mau saya jelajahi terlebih dahulu. Bisa dibayangkan, ada 27 wahana yang siap menjadi tempat berpetualang, antara lain Action River, Fantastic Slide, Warm Spa, Sight Tower, Bima Slide, Raft Slide, Gatotkaca Bungy Tower, Kresna Wave Pool, dan yang paling menantang adalah Black Hole Slide. Anda pun tidak perlu khawatir karena setiap wahana dijaga oleh dua life guard dan dokter yang selalu siaga.

Di antara aneka wahana itu, yang menjadi favorit saya dan pengunjung yaitu Kresna Wave Pool. Di arena ini bakal asyik berada di antara air yang berombak. Saat berenang di kolom ini ada seperti menikmati sensai berenang di pantai. Tunggu dulu, jangan tergesa-gesa pindah arena karena ada sesi di mana ombak akan meninggi dan ganas. Harus siap-siap pelampung!
Nah, arena ini paling menantang. Bayangkan saja meluncur disepanjang lorong yang gelap gulita dalam waktu yang lumayan lama dengan kecepatan yang tidak terduga dan rute yang berkelok-kelok. Maka jangan heran jika di wahana itu bergema teriakan-teriakan cetar membahana.
Bukan sekadar sensasi meluncur, tapi juga sensasi ketika tubuh ini rasa-rasanya seperti diombang-ambingkan ke kanan, ke kiri, ke atas, menukik ke bawah, dan berakhir dengan menghantam air. Byurrr….
Kali pertama berpetualang di Black Hole Slide, rasanya seperti mabuk bukan main, dicampur pusing. Yah, maklum lah, bagi pengunjung yang super ndeso seperti saya. Makanya saya sarankan minum obat anti mabuk terlebih dahulu…hehehe..
Meskipun bikin mabuk, petualangan ini bikin kita ketagihan. Bukan ketagihan mabuk lho ya! Saya pun berkali-kali di sini. Ohh..iya, sebelum meluncur di Black Hole Slide, Klikers wajib membawa pelampung standar yang sudah disediakan secara bebas alias gratis.
naik dulu ke lantai atas sambil menenteng pelampung. Paling seru sih kalau meluncurnya berdua dengan pelampung yang sepasang. Sampai di atas, bakal dipandu oleh life guard. Intinya harus pegang erat-erat itu pelampung, jangan sampai lepas!
Nah, bagi Klikers yang punya riwayat penyakit jantung, saya sarankan untuk piker-pikr dulu ya! Juga untuk anak-anak! Selain Blcak Hole, ada juga wahana yang bersahabat dengan anak-anak. Ada Bima Slide, dan Kunti Slide. Tapi repotnya kalau mengajak anak-anak yang takut melihat patung.naik dulu ke lantai atas sambil menenteng pelampung. Paling seru sih kalau meluncurnya berdua dengan pelampung yang sepasang. Sampai di atas, bakal dipandu oleh life guard. Intinya harus pegang erat-erat itu pelampung, jangan sampai lepas!
Nah, bagi Klikers yang punya riwayat penyakit jantung, saya sarankan untuk piker-pikr dulu ya! Juga untuk anak-anak! Selain Blcak Hole, ada juga wahana yang bersahabat dengan anak-anak. Ada Bima Slide, dan Kunti Slide. Tapi repotnya kalau mengajak anak-anak yang takut melihat patung.
Dari namanya saja sudah terbayang, bagaimana seandainya kita berada di dunia yang penuh dengan air? Ya, wahana ini letaknya di SoloBaru, Grogol, Sukoharjo. Tepatnya sebelah selatan Kota Solo.
Berbeda dengan objek-objek wisata sebelumnya, Pandawa Water World Solo Baru terbilang destinasi pelesiran modern di tengah Kota Solo. Tempat wisata di Solo ini menawarkan sensasi wisata seru berupa wahana atau permainan air yang cocok dikunjungi oleh seluruh anggota keluarga, terutama anak-anak.
Selain kolam renang luas, seluncuran, aneka permainan anak, dan ombak buatan, satu hal yang membuat objek wisata ini unik dan begitu disukai wisatawan adalah tema dan konsep epos Mahabarata yang dipakainya. Di Pandawa Water World terdapat patung-patung besar Pandawa lima. Harga tiket masuk ke objek wisata ini adalah Rp80.000 pada hari biasa dan Rp100.000 per orang pada akhir pekan.

1 komentar: