Halaman

Minggu, 09 Juni 2013

Sinetron Film Indonesia Yang Berbobot dan Bagus

zaman sekarang ini kita disuguhi oleh sinetron yang tidak mendidik dan baik untuk di tonton ,,dan tidak ada nilai yang baik dalam sinetron yang ada pada zaman sekarang ini,,,dulu waktu zaman saya kecil banyak sinetron indonesia yang diproduksi dengan baik dengan cerita sederhana. yuk kita liat apa aja !!


 Si Doel Anak Sekolahan atau biasa disingkat SDAS adalah Sinetron televisi dari Indonesia yang disutradarai Rano Karno sebagai si Doel. Serial ini pertama ditayangkan di RCTI pada awal 1994 sampai 2002 , lalu ditayangkan lagi oleh Indosiar dari 2002 sampai berakhir pada Jumat, 30 Juni 2006 . Lalu pada April 2013 ditayangkan lagi di RCTI Terdiri dari 162 Episode dan 7 Season, ceritanya adalah versi modern dari novel Si Doel Anak Betawi karya Aman Datuk Majoindo dan film berjudul sama yang disutradarai Sjumandjaja di tahun 1972. Dalam versi film, Rano Karno juga berperan sebagai si Doel dan Benyamin S memainkan Sabeni yang diproduksi oleh Karnos Film .Sejauh ini, Si Doel Anak Sekolahan berhasil menjadi sinetron Indonesia terlama yang ditayangkan di televisi, dengan 7 season dan 162 episode (hingga Season 7). 
SDAS ketika pertama ditayangkan melejit menjadi salah satu acara paling terkenal dan mengalahkan popularitas produksi-produksi asing yang saat itu mendominasi televisi Indonesia.Si Doel yang merupakan anak pertama dari keluarga Sabeni menuntut ilmu di sebuah universitas. Jurusan teknik mesin menjadi pilihan Doel karena dilatar belakangi oleh kehidupan Si Doel yang ditopang dari hasil tarikan oplet babehnya yang hanya sekedar supir oplet. Sementara Mpok Amineh, Ibu Si doel, ikut membantu ekonomi keluarga dengan membuka warung kecil-kecilan. Atun, Adik Doel, hanyalah seorang lulusan sekolah rendahan.Hal tersebut tentunya bukan tanpa alasan, Babeh Doel ingin agar salah satu dari anaknya menjadi "orang" dan karenanya Atun pun kemudian tidak lagi



  melanjutkan sekolahnya. Disamping itu Atun pun sebenarnya sosok adik yang tahu diri. Walaupun dia tidak lagi dibiayai sekolah (karena babeh Doel tak mampu untuk menyekolahkan dua anaknya sekaligus) tapi dia masih mau membantu ibunya untuk menjaga warung.Mandra sosok adik Mpok Amineh menumpang hidup dikeluarga Doel. Pemuda pengangguran ini awalnya hidup bersama ayah Mpok Amineh. Namun belakangan terjadi keributan kecil yang membuat Mandra akhirnya memutuskan tinggal bersama keluarga Sabeni. Awalnya Sabeni keberatan, namun karena Mandra adik dari istrinya, Mandra pun diperbolehkan tinggal bersama mereka.Kisah cinta Si Doel pun 
banyak dikupas. Dua orang wanita dalam hidup Doel membuatnya pusing. Sarah dan Zaenab merupakan dua sosok wanita dalam kehidupan Doel. Awalnya Sarah hanyalah sosok mahasiswa perguruan tinggi luar negeri hanya ingin tahu serta meneliti kebudayaan masyarakat Betawi. Dan pilihan pun jatuh pada keluarga Doel. Awal yang biasa akhirnya membuat Doel dan Sarah pun menjadi lebih dekat.Sementara itu Zaenab merupakan sosok wanita asli Betawi yang sejak kecil sudah dijodohkan dengan Doel. Doel jelas tak setuju dengan perjodohan itu. Namun demikian Zaenab di mata Doel hanyalah sosok wanita yang bisa ia jadikan adik. Padahal Zaenab sendiri sebenarnya jatuh hati pada si Doel. Namun layaknya orang wanita timur, Zaenab sulit untuk mengungkapkan rasa cintanya. Terlebih pas dia tahu bahwa sudah ada Sarah di hati Doel.Kisah demi kisah yang terjadi dalam keluarga Doel mengalir seperti air. Bagi pemirsa setianya, kehadiran Si Doel anak sekolahan merupakan waktu yang tepat untuk berkumpul bersama keluarga. Permasalahan-demi permasalahan hadir dengan susunan yang apik.

2. Keluarga Cemara

Keluarga Cemara merupakan sebuah sinetron yang ditayangkan di RCTI dan TV7 mulai pada tanggal 6 Oktober 1996 hingga tamat pada tanggal 28 Februari 2005. Pemain utama di sinetron ini ialah Novia Kolopaking, Lia Waroka, Adi Kurdi, Ceria HD, dan masih banyak lagi. Jumlah episodenya ialah 412 dengan 3 musim.Sinetron ini diproduksi oleh Atmo Production.Melihat tayangan serial televisi baik sinetron , FTV maupun mini series yang banyak ditayangkan saat ini sebenarnya rata-rata sangat membosankan. Banyak sekali para sutradara dan produser hanya membuat tayanan hiburan sinetron hanya mengikuti rating dan sekedar ikut-ikutan agar tayangan sinetronnya banyak ditonton. Alur ceritanya pun juga terlalu mengada-ada seperti banyaknya banjir air mata, fitnah yang mendzolimi orang baik bahkan saling memaki antar pemain dalam suatu cerita. Apabila rating sinetron naik maka ratusan bahkan ribuan episode siap digarap. Pemain sinetronya juga bukan wajah-wajah asli Indonesia alias blesteran. Banyak sinetron dan tayangan sejenis tidak mendidik dan terkadang membawa pengaruh negatif bagi pemirsa yang menontonnya. Ada baiknya para sutradara dan produser yang membuat tayangan sinetron, FTV bahkan mini series untuk belajar membuat sebuah tayangan yangs sederhana, memiliki banyak pesan moral dan juga mampu menginspirasi para keluarga di Indonesia. Beberapa tahun lalu kita mengenal
 tayangan televisi yang sangat edukatif dan layak dijadikan tontonan wajib para keluarga yang ada di Indonesia. Salah satunya adalah serial Keluarga Cemara. Sinetron arahan sutradara ternama Arswendo Atmowiloto ini awal ditayangkan di televisi pada tanggal 6 Oktober 1996 hingga tamat pada tanggal 28 Februari 2005. Sinetron ini pernah ditayangkan oleh 2 stasiun TV swasta Indonesia, dimana semula ditayangkan di RCTI (1996-2002) dan kemudian dilanjutkan oleh TV7 yang sekarang berubah menjadi Trans7 (2004-2005). Pemain utama di sinetron ini ialah Novia Kolopaking, Lia Waroka, Adi Kurdi, Ceria HD, dan masih banyak lagi. Jumlah episodenya ialah 412 dengan 3 musim. Sinetron Keluarga Cemara diangkat dari novel cerita anak-anak dengan judul yang sama yang tulis oleh Arswendo Atmowiloto, dan diawal produksinya disutradarai oleh Eduart Pesta Sirait. Keluarga Cemara bercerita tentang sbuah keluarga yang menjalani hidup dengan keikhlasan ,ketulusan dan penuh kesederhanaan. Tokoh Abah (diperankan oleh Adi Kurdi) ,
seorang pengusaha kaya raya yang jatuh miskin, lalu menjalani profesi sebagai tukang becak, atau apapun yang bisa dia kerjakan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Emak (Diperankan Novia Kolopaking dan digantikan oleh Anneke Lutfiah Putri) , seorang istri yang sabar dan setia kepada abah, membantu abah dengan membuat opak (Makanan Khas Sunda terbuat dari tepung beras). Euis (diperankan oleh Ceria Hade) anak paling besar yang pernah merasakan kehidupan sebagai anak dari pengusaha kaya. Ara (diperankan oleh Anisa Fujianti),anak yang pintar dan rajin, yang selalu tabah menghadapi ledekan teman sekolahnya. Dan Agil (diperankan oleh Pudji Lestari) yang paling polos dan lugu.Banyak kisah yang dapat diambil dalam kisah Keluarga Cemara,mulai dari sang abah yang tidak pantang menyerah untuk menghidupi keluarganya biarpun harus menjadi tukang becak dan dia tidak malu dengan profesi tersebut. Yang kedua sang emak, dia tetap setia kepada abah walaupun dia sudah jatuh dari posisi terhormatnya, emak juga ikut membantu abah dalam menghidupi kebutuhan keluarganya dengan berjualan opak. Dibalik hubungan yang mesra antara abah dan emak, Hubungan orang tua dan anak yang penuh kasih sayangpun juga dicontohkan dalam sinetron ini. Dalam sinetron ini diceritakan bagaimana sang anak sangat pengertian kepada orangtuanya. Mereka tidak meminta macam-macam kepada orang tuanya dan sadar akan kondisi orang tuanya. Mainan - mainan yang dimiliki teman - temannya seusianya tidak mereka miliki, namun mereka tetap tidak merengek untuk dibelikan mainan tersebut, bahkan mereka ikut membantu kedua orangtuanya bekerja ada yang membantu berjualan opak di pasar ada juga yang membantu abah dalam mencari penumpang untuk becaknya.

3. Warkop DKI
Warkop atau sebelumnya Warkop Prambors, juga kemudian dikenal sebagai Trio DKI adalah grup lawak yang dibentuk oleh Nanu (Nanu Mulyono), Rudy (Rudy Badil), Dono (Wahjoe Sardono), Kasino (Kasino Hadiwibowo) dan Indro (Indrodjojo Kusumonegoro). Nanu, Rudy, Dono dan Kasino adalah mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Jakarta sedangkan Indro kuliah di Universitas Pancasila, Jakarta. Mereka pertama kali meraih kesuksesan lewat acara Obrolan Santai di Warung Kopi yang merupakan garapan dari Temmy Lesanpura, Kepala Bagian Programming Radio Prambors. Acara lawakan setiap Jumat malam antara pukul 20.30 hingga pukul 21.15, disiarkan oleh
 radio Prambors yang bermarkas di kawasan Mendut, Prambanan, Borobudur, alias Menteng Pinggir. Dalam acara itu, Rudi Badil dalam obrolan sering berperan sebagai Mr. James dan Bang Cholil. Indro yang berasal dari Purbalingga berperan sebagai Mastowi (Tegal), Paijo (Purbalingga), Ubai atau Ansori. Kasino yang asli Gombong perannya bermacam-macam: Mas Bei (Jawa), Acing/Acong (Tionghoa), Sanwani (Betawi) dan Buyung (Minang). Nanu yang asli Madiun sering berperan sebagai Poltak (Batak) sedangkan Dono sendiri hanya berperan sebagai Slamet (Jawa). Ide awal obrolan Warkop Prambors berawal dari dedengkot radio Prambors, Temmy Lesanpura. Radio Prambors meminta Hariman Siregar, dedengkot mahasiswa UI untuk mengisi
acara di Prambors. Hariman pun menunjuk Kasino dan Nanu, sang pelawak di kalangan kampus UI untuk mengisi acara ini. Ide ini pun segera didukung oleh Kasino, Nanu, dan Rudy Badil, lalu disusul oleh Dono dan Indro. Rudy yang semula ikut Warkop saat masih siaran radio, tak berani ikut Warkop dalam melakukan lawakan panggung, karena demam panggung (stage fright). Dono pun awalnya saat manggung beberapa menit pertama mojok dulu, karena masih malu dan takut. Setelah beberapa menit, barulah Dono mulai ikut berpartisipasi dan mulai kerasan, hingga akhirnya terus menggila hingga akhir durasi lawakan. Indro adalah anggota termuda, saat anggota Warkop yang lain sudah menduduki bangku kuliah, Indro masih pelajar SMA. Pertama kali Warkop muncul di pesta perpisahan (kalau sekarang prom nite) SMA IX Jakarta yang diadakan di Hotel Indonesia. Semua personel gemetar, alias demam panggung, dan hasilnya hanya bisa dibilang lumayan saja, tidak terlalu sukses. Namun peristiwa pada tahun 1976 itulah pertama kali Warkop menerima honor yang berupa uang transport sebesar Rp20.000. Uang itu dirasakan para personel Warkop besar sekali, namun akhirnya habis untuk menraktir makan teman-teman mereka. Berikutnya mereka manggung di Tropicana. Sebelum naik panggung, kembali seluruh personel komat-kamit dan panas dingin, tapi ternyata hasilnya kembali lumayan.

Baru pada acara Terminal Musikal (asuhan Mus Mualim), grup Warkop Prambors baru benar-benar lahir sebagai bintang baru dalam dunia lawak Indonesia. Acara Terminal Musikal sendiri tak hanya melahirkan Warkop tetapi juga membantu memperkenalkan grup PSP (Pancaran Sinar Petromaks), yang bertetangga dengan Warkop. Sejak itulah honor mereka mulai meroket, sekitar Rp 1.000.000 per pertunjukan atau dibagi empat orang, setiap personel mendapat no pek go ceng (Rp 250.000). Mereka juga jadi dikenal lewat nama Dono-Kasino-Indro atau DKI (yang merupakan pelesetan
dari singkatan Daerah Khusus Ibukota). Ini karena nama mereka sebelumnya Warkop Prambors memiliki konsekuensi tersendiri. Selama mereka memakai nama Warkop Prambors, maka mereka harus mengirim royalti kepada Radio Prambors sebagai pemilik nama Prambors. Maka itu kemudian mereka mengganti nama menjadi Warkop DKI, untuk menghentikan praktik upeti itu.Dari semua personel Warkop, mungkin Dono lah yang paling intelek, walau ini agak bertolak belakang dari profil wajahnya yang 'ndeso' itu. Dono bahkan setelah lulus kuliah menjadi asisten dosen di FISIP UI tepatnya jurusan Sosiologi. Dono juga kerap menjadi pembawa acara pada acara kampus atau acara perkawinan rekan kampusnya. Kasino juga lulus dari FISIP. Selain melawak, mereka juga sempat berkecimpung di dunia pencinta alam. Hingga akhir hayatnya Nanu, Dono, dan Kasino tercatat sebagai anggota pencinta alam Mapala UI.




4 komentar:

  1. Sinetron indonesia sekarang enggak ada yang bermutu. Ceritanya dangkal, tidak cerdas, asal seru, pamer wajah dan body doang, tidak punya karakter, muter-2, diulur-ulur, latah sama trend, setting lokasi jelek, pemain tidak berkarakter, polesan kebaratan-baratan,dll..dlll asal tayang...

    BalasHapus
    Balasan
    1. setuju banget sama anda sekarang sinetron modal tampang doank enggak mendidik aku walaupun masih kecil tapi suka banget sama sinetrn jaman dulu enggakk kayak sekarang sumpaaah alay banget

      Hapus